EPIDEMOLOGI
PENYAKIT DBD
Demam
Berdarah Dengue (DBD) adalah Penyakit infeksi akut terutama menyerang
anak-anak, namun dalam beberapa tahun terakhir cenderung semakin banyak
dilaporkan menyerang pada orang dewasa. Penyakit DBD sampai saat ini masih
merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang cenderung
meningkat jumlah penderitanya serta semakin luas penyebarannya hal ini karena
masih tersebarnya nyamuk Aedes aegypti (penular penyakit DBD) diseluruh
pelosok tanah air, kecuali pada daerah dengan ketinggian lebih 1000 meter
diatas permukaan laut.
ETIOLOGI:
Demam
Berdarah Dengue disebabkan oleh virus dengue yang termasuk dalam
goup B. Arihropod Borne virus (Arboviroses) yang sekarang dikenal sebagai genus
Flavivirus, family Flavividae dan mempunyai 4 jenis serotype, yaitu;
DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Infeksi salah satu serotype akan menimbulkan
antibodi terhadap serotype lain sangat kurang, sehingga tidak dapat memberikan
perlindungan yang memadai terhadap serotype lain tersebut.
CARA
PENULARANPENYAKIT DBD
Penyakit
DBD ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, Aedes
albopictus dan Aedes polynesiensris dan beberapa species lain dapat
juga menularkan penyakit ini, namun merupakan vektor yang kurang berperan. Terdapat
tiga faktor yang berperan dalam penularan infeksi virus dengue yaitu manusia,
virus dan vektor perantara.
Nyamuk Aedes aegypti dapat mengandung
virus dengue pada saat menggigit manusia yang sedang mengalami viremia.
Kemudian virus yang berada di kelenjar liur berkembang biak dalam waktu 8-10
hari sebelum dapat ditularkan kembali kepada manusia berikutnya.
Virus
didalam nyamuk betina dapat ditularkan kedalam telurnya (indovarian
transmission). Sekali virus dapat masuk dan berkembang biak didalam tubuh
nyamuk itu akan menularkan virus selama hidupnya (infekif). Ditubuh manusia
virus memerlukan waktu masa tunas 4-6 hari sebelum menimbulkan penyakit.
Penularan dari manusia kepada nyamuk hanya dapat terjadi bila nyamuk menggigit
manusia yang sedang mengalami viremia, yaitu 2 hari sebelum panas sampai
5 hari demam timbul.
|
|
Gejala
Demam Berdarah Dengue ( DBD )
Gejala
yang khas pada DBD adalah demam 2-7 hari, tanpa sebab jelas, nyeri perut, mual
sampai muntah, pada uji bendung pembuluh darah di hari 2-3 demam biasanya
timbul bintik-bintik merah di kulit. Dapat terjadi pendarahan di selaput lendir
seperti hidung, perncernaan (mimisan, muntah dan berak-berak berdarah).
Pemeriksaan laboratoriun ditemukan penurunan trombosit kurang dari 100.000,
hingga bisa terjadi shock sampai kematian.
Penyakit
Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di
Indonesia . Sejak tahun 1968 jumlah kasusnya cenderung meningkat dan
penyebarannya bertambah luas. Menemukan kasus DBD secara dini bukanlah hal yang
mudah, karena pada awal perjalanan penyakit gejala dan tandanya tidak spesifik,
sehingga sulit dibedakan dengan penyakit infeksi lainnya.
Penegakkan
diagnosis DBD secara klinis sesuai dengan criteria WHO, sekurang-kurangnya
dengan pemeriksaan laboratorium, yaitu pemeriksaan trombosit dan hematokrit
secara berkala. Sedangkan untuk penegakkan diagnosis laboratories DBD
diperlukan pemeriksaan serologis Uji HI ( haemaglutination Inhibition test)
atau ELISA (IgM/IgG) yang sekarang sudah tersedia dalam bentuk dengue
rapid test .
Pengenalan Demam Berdarah Dengue
1. Tanda-tanda
DBD :
a)
Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas
, berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari
b)
Manifestasi perdarahan (petekie,
purpura,perdarahan konjungtiva, epistaksis, ekimosis, perdarahan gusi, hematemesis, melena,hematuri) termasuk uji Tourniquet
(Rumple Leede) positif,
c)
Trombositopeni (jumlah trombosit ≤ 100.000/µl),
d)
Hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit ≥
29%)
e)
Disertai dengan atau tanpa pembesaran hati
(hepatomegal)
2. Penyebab DBD adalah virus dengue yang sampai
sekarang dikenal 4 serotipe (Dengue-1, dengue-2, dengue -3 dan dengue-4)
termasuk dalam group B Arthropod Born Virus (Arbovirus). Keempat serotype ini
telah ditemukan di seluruh Indonesia.
3. Masa
inkubasi DBD biasanya berkisar antara 4-7 hari.
4. Penularan
DBD umumnya melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti meskipun dapat juga dirularkan
oleh Aedes albopictus yang biasanya hidup di kebun-kebun.
5. Umumnya
menyerang pada anak-anak, tetapi pada decade terakhir kecenderungan kenaikan
proporsi pada orang dewasa.
6. Akibat
penularannya virus dengue.
a. Orang
yang terinfeksi virus dengue, maka dalam tubuhnya akan terbentuk zat antibody
yang spesifik sesuai dengan tipe virus dengue yang masuk.
b. Orang
yang terinfeksi virus dengue untuk pertama kali, umumnya hanya menderita demam
dengue (DD) atau demam yang ringan dengan gejala dan tanda yang tidak spesifik
atau bahkan tidak memperlihatkan tanda-tanda sakit . Biasanya akan sembuh
sendiri dalam waktu 5 hari pengobatan.
7. Tanda
dan Gejala Penyakit
Penyakit ini didahului oleh
demam tinggi yang mendadak, terus menerus berlangsung 2-7 hari. Panas dapat
turun pada hari ke -3 yang kemudian naik lagi, dan pada hari ke-6 atau 7 panas
mendadak turun.
8. Tanda-tanda
perdarahan.
Perdarahan terjadi disemua
organ. Bentuk perdarahan dapat hanya berupa uji Tourniquet positif atau dalam
bentuk satu atau lebih manifestasi perdarahan sbb: Petekie, Purpura, Ekimosis,
Perdarahan konjungtiva, Epistaksis,Perdarahan gusi, Hematemesis, Melena dan
Hematuri.
Gambar 1. Petekie.
Tatalaksana Demam Berdarah
Dengue.
A. Tatalaksana
demam berdarah dengue pada anak.
1. Tatalaksana
tersangka DBD (rawat jalan)
Pertama-tama ditentukan
terlebih dahulu :
a. Adakah
tanda kedaruratan, yaitu tanda syok (gelisah, nafas cepat, bibir biru,tangan
dan kaki dingin,kulit lembab), muntah terus-menerus, kejang, kesadaran
menurun,muntah darah, berak darah, maka pasien perlu dirawat/dirujuk.
b. Apabila
tidak dijumpai tanda kedaruratan, periksa uji Tourniquet dan hitung trombosit.
1).
Bila uji Tourniquet positif dan jumlah trombosit ≤100.000/µl, penderita
dirawat/dirujuk.
2).
Bila uji Tourniquet negative dengan trombosit > 100.000/µl atau normal,
pasien boleh pulang dengan pesan untuk dating kembali setiap hari sampai suhu
badan turun. Pasien dianjurkan minum banyak, seperti: air
teh,susu,sirup,oralit,jus buah, dan lain-lain. Sebaiknya hindari cairan yang
berwarna coklat dan merah. Berikan obat antipiretik golongan parasetamol jangan
golongan salisilat. Apabila selama dirumah demam tidak turun pada hari sakit
ketiga, evaluasi tanda klinis adakah tanda-tanda syok, yaitu anak menjadi
gelisah,ujung kaki/tangan dingin, sakit perut, berak hitam, kecing berkurang,
bila perlu periksa Hb,Ht dan trombosit segera bawa kerumah sakit.
2. Tatalaksana
tersangka DBD (rawat inap)
Pasien dengan keluhan demam
2-7 hari , disertai uji Tourniquet positif atau perdarahan spontan, dan
trombositopenia ringan. Apabila pasien masih dapat minum, berikan minum
sebanyak 1-2 liter/ hari atau 1 sendok makan setiap 5 menit. Obat antipiretik
(parasitamol) diberikan bila suhu >38o C. Pada anak dengan
riwayat kejang dapat diberikan obat anti konvulsif.
Apabila pasien tidak dapat
minum atau muntah terus-menerus, sebaiknya diberikan infuse NaCL 0,45%:
dekstrosa 5% (1:3) dipasang dengan tetesan rumatan sesuai berat badan.
Disamping itu perlu dilakukan pemeriksaan Hb,Ht tiap 6 jam dan trombosit setiap
6-12 jam.
B. Tatalaksana
Demam Berdarah Dengue pada Dewasa.
Pada seleksi pertama
diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta hasil
pemeriksaan Hb, Ht, dan jumlah trombosit.
Indikasi rawat pasien DBD
dewasa pada seleksi pertama adalah :
1. DBD
dengan syok dengan atau tanpa perdarahan
2. DBD
dengan perdarahan massif dengan atau tanpa syok.
3. DBD
tanpa perdarahan masif dengan :
a. Hb,Ht,normal
dengan trombosit ≤ 100.000 /µl
b. Hb,Ht
yang meningkat dengan trombosit < 150.000 /µl.
Pasien yang dicerugai
menderita DBD dengan hasil Hb,Ht dan trombosit dalam batas normal dapat
dipulangkan dengan anjuran kembali control dalam 24 jam berikutnya.
Pasien dirujuk apabila
didapatkan hasil sebagai berikut .
1. Hb,Ht
dalam batas normal dengan jumlah trombosit < 100.000/µl atau
2. Hb,Ht
yang meningkat dengan jumlah trombosit < 150.000/µl.
Pasien dipulangkan apabila
didapatkan nilai Hb,Ht dalam batas normal dengan jumlah trombosit lebih dari
100.000/µl dan dalam waktu 24 jam kemudian diminta control ke Puskesmas atau
kembali ke IGD apabila keadaan menjadi buruk .Apabila masih meragukan, pasien
tetap diobservasi dan tetap diberikan infus ringer laktat 500cc dalam waktu
empat jam berikutnya. Setelah itu dilakukan pemeriksaan ulang Hb,Ht dan
trombosit.
Pasien dirawat bila
didapatkan hasil laboratorium sbb :
1. Nilai
Hb,Ht dalam batas normal dengan jumlah trombosit < 100.000/µl
2. Nilai
Hb,Ht tetap/meningkat disbanding nilai sebelumnya dengan jumlah trombosit
normal atau menurun.
PENTING...
Teman-temen terimakasih banyak ya sudah mau mampir ke blog ku.... Jangan lupa untuk memberi kritik dan saran yang membangun agar aku dapat membagikan ilmu yang aku pelajari lebih baik lagii... Terimakasih ....
Comments
Post a Comment