Kegunaan Epidemiologi Deskriptif Skip to main content

Kegunaan Epidemiologi Deskriptif


EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF

KESMAS COMMUNITY - Kegunaan dari epidemiologi deskriptif adalah untuk mempelajari penyebaran penyakit, untuk mengetahui siapa yang terserang, dimana, dan kapan serangan penyakit itu terjadi.
Variabel dalam epidemiologi deskriptif ada 3, yaitu orang (person), tempat (place), dan waktu (time).
1.     Orang (Person)
Umur, sex, sosial, pekerjaan, gen, etnik, status perkawinan.
·       Umur: Selalu diperhatikan, karena ada hubungan antara umur dengan angka kesakitan atau angka kematian.
Langkah-langkah untuk mempelajari hubungan antara umur dengan kesakitan adalah sebagai berikut.
a. Buatlah kelompok umur (interval)
Misalnya: umur 5-10 tahun
b. Hitunglah jumlah absolutnya
c. Buat grafik atau tabel.
·       Sex: Jenis kelamin
Ada beberapa Negara menunjukkan angka kesakitan lebih tinggi wanita, sedangkan angka kematian lebih tinggi pria.
·       Kelas sosial dihubungkan dengan angka kesakitan dan kematian, yaitu tingkat kehidupan seseorang (penghasilan, pendidikan, dll). Jadi kelas sosial yang dimaksud disini ialah tempat tinggal.
·       Jenis pekerjaan
Jenis pekerjaan yang dapat menimbulkan penyakit yaity melalui
a. Faktor lingkungan seperti bahan kimia, gas beracun, radiasi, dll
b. Situasi pekerjaan: penuh dengan tekanan dan stress
c. Pekerjaannya: kurang menimbulkan gerakan badan
d. Ruangan yang relative sempit dapat memudahkan penularan penyakit.
·       Penghasilan
Penghasilan turun: Sulit untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan
·       Status perkawinan
Penelitian-penelitian telah menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara angka kesakitan atau angka kematian dengan status kawin dan tidak kawin.
·       Golongan etnik
Golongan etnik (rasa tau suku): ada hubungan antara kematian dan kesakitan.
Contohnya orang Jepang kurang terkena penyakit kanker lambung, dibandingkan dengan orang Amerika.
2.     Tempat (place)
Tempat adalah area geografis. Seringkali tempat diartikan dengan alamat, kota, Negara. Untuk epidemiologi deskriptif, tempat biasanya dikatagorikan dalam sifat dikotomi yaitu perkotaan dan pedesaan.
Secara umum, penyakit menyebar lebih cepat di daerah perkotaan jika dibandingkan di pedesaan. Alasannya karena, penduduk di kota lebih banyak (padat).
3.     Waktu (time)
Waktu dibadi menjadi 3 perubahan, yaitu
1. Fluktuasi jangka pendek: Perubahan kesakitan berlangsung dalam jam, hari, minggu, dan bulan.
Memberikan petunjuk bahwa:
a. penderita terserang penyakit yang sama
b. waktu inkubasi rata-rata penduduk
Contoh: Keracunan makanan (beberapa jam)
              Influenza (beberapa hari atau minggu)
2. Perubahan secara klinis: Dimana perubahan angka kesakitan terjadi secara berulang-ulang antara beberapa hari, bulan (musiman), dan tahunan.
Adanya kesakitan dan kematian suatu penyakit yang ditularkan melalui vector, berhubungan dengan:
a. adatidaknya transmisi oleh vector
b. Ada tempat perkembangbiakan
c. adanya kerentanan
d. Adanya kegiatan berkala (orang yang rentan) sehingga bila orang yang rentan itu dapat mudah terkena penyakit
e. Adanya agen infektif
Contoh: Epidemi influenza A memungkinkan timbul setiap 2-3 tahun. Apakah karena gangguan gizi, sehingga penyakit tersebut timbul.
3. Perubahan angka kesakitan yang berlangsung dalam periode waktu yang panjang, bertahun, atau berpuluhan tahun (secara trends/ perubahan sekuler)
Perubahan angka kesakitan atau kematian suatu penyakit dalam waktu panjang (puluhan atau ratusan tahun). Perubahan tersebut bisa terjadi, karena:
a. Banyaknya migrasi desa ke kota
b. Banyaknya transmigrasi spontan, ke pulau-pulang kosong.
c. Berubahnya gaya hidup masyarakat
d. Perubahan lingkungan hidup: industrillisasi
e. Meningkatnya jumlah penduduk
f. Meningkatnya umur harapan hidup.
Sumber: Bahan kuliah epidemiologi semester 3



Comments

Popular posts from this blog

Makalah Mortalitas Ilmu Kependudukan

MORTALITAS Makalah yang Disusun untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Dasar Ilmu Kependudukan Semester I/2017 Oleh Kelompok 2 KATA PENGANTAR             Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah dasar ilmu kependudukan sesuai ketentuan yang berlaku. Adapun penyusunan makalah ini melalui proses yang cukup singkat, yaitu sekitar 1 minggu dimulai sejak tanggal 11 Desember 2017. Makalah yang berjudul “Mortalitas” ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah dasar ilmu kependudukan dan diharapkan melalui makalah ini, kami selaku penulis dapat lebih memahami kaidah bahasa Indonesia dan mampu menerapkan metode penulisan karya ilmiah dengan konsisten. Adapun isi dari makalah ini yaitu memuat materi perkuliahan. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam proses penyusunan m...

Pengertian KUDIS

KUDIS KESMAS COMMUNITY - Kudis merupakan salah satu penyakit kulit yang menular. Kudis disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Tungau-tungau tersebut akan menggali liang untuk bersarang di bawah lapisan kulit. Daerah di sekitar sarang tersebut kemudian akan terasa sangat gatal, terutama pada malam hari, dan akhirnya membentuk ruam. Kudis biasanya memiliki masa inkubasi sekitar 30-60 hari sebelum muncul rasa gatal dan ruam. Pada anak-anak, ruam tempat tungau bersarang sering muncul pada kulit kapala, wajah, leher, telapak tangan, dan telapak kaki. Sementara para pengidap dewasa umumnya mengalami gejala ini pada sela-sela jari, ketiak, sekitar selangkangan, pergelangan tangan, siku, sekitar payudara, dan puting, telapak tangan dan kaki, bokong, serta organ intim. Tungau ini tahan terhadap air hangat serta sabun, jadi tidak bisa diberantas walau pengidap sudah menggosok tubuh sampai bersih pada saat mandi. Penularan dan Pencegahan Kudis      ...